Penghematan terjadi
ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan
biaya dan asset untuk
mengatasi penurunan penjualan
dan profit. Strategi
ini disebut juga
strategi turnaround, atau reorganisasi.
Retrenchment didesain untuk
memperkuat basic kompetensi distingtif. Selama
retrenchment, strategist bekerja
dengan sumber daya
terbatas dan menghadapi tekanan dari pemilik, karyawan, dan
media.
Langkah awal dalam pelaksanaan
strategi penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak
produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif
dengan syarat perusahaan mengalami
penurunan penjualan. Wujud nyata dari
strategi ini juga
berupa, pemangkasan lini produk,
penutupan unit bisnis,
penutupan pabrik, otomatisasi
proses, pengurangan karyawan, system pengendalian biaya yang ketat.
Pedoman yang harus dijalankan agar strategi
retrenchment efektif.
- Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki kompetensi distingtif.
- Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah.
- Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dari pemilik untuk melakukan reorganisasi.
- Manajemen stratejik gagal dilaksanakan.
- Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal.